Membandingkan Tapas Acupressure Technique dengan EFT (Emotional Freedom Technique)
Oktober 3, 2025 2025-10-03 0:24Membandingkan Tapas Acupressure Technique dengan EFT (Emotional Freedom Technique)

Membandingkan Tapas Acupressure Technique dengan EFT (Emotional Freedom Technique)
Teknik penyembuhan berbasis akupresur seperti Tapas Acupressure Technique (TAT) dan Emotional Freedom Technique (EFT) semakin dikenal sebagai metode alternatif yang membantu banyak orang meredakan trauma, kecemasan, dan stres emosional. Meski keduanya sama-sama menggunakan stimulasi titik energi tubuh, TAT dan EFT berbeda secara filosofis, cara pelaksanaan, hingga bukti ilmiah yang mendukungnya. Artikel ini akan membandingkan kedua teknik tersebut, agar kamu bisa memahami kapan TAT lebih cocok digunakan, kapan EFT lebih efektif, dan bahkan bagaimana keduanya bisa saling melengkapi.
Filosofi Dasar dan Titik Fokus: Apa yang Memisahkan TAT dan EFT Secara Mendasar?
Secara mendasar, TAT dan EFT berangkat dari filosofi yang sama: tubuh menyimpan jejak trauma dan emosi negatif, dan melalui stimulasi titik energi tertentu, beban emosional itu bisa dilepaskan.
Namun, EFT berfokus pada tapping (ketukan ringan) di titik akupunktur meridian sambil mengucapkan afirmasi (set-up phrase). Teknik ini dinamis, ritmis, dan lebih menyerupai “senam emosional.”
Sebaliknya, TAT menggunakan holding pose, yaitu menempatkan jari-jari tangan pada titik akupresur tertentu di kepala sambil menghadirkan pikiran atau masalah yang ingin disembuhkan. Filosofinya lebih kontemplatif, mirip meditasi dengan sentuhan energi.
Dengan kata lain, EFT menyalurkan energi lewat stimulasi berulang, sementara TAT lebih pada “menyimpan energi” lewat posisi yang tenang dan fokus batin.
Dari Tapping Cepat ke Holding Meditatif: Perbandingan Durasi, Kompleksitas, dan Kemudahan Pembelajaran
Dari sisi praktik, EFT biasanya lebih cepat dipelajari karena gerakannya sederhana: ketukan berulang pada titik tertentu sambil mengucapkan kalimat set-up. Dalam satu sesi, tapping bisa berlangsung 5–20 menit, tergantung kedalaman isu.
Sementara itu, TAT lebih mirip latihan meditatif. Holding pose dilakukan dengan posisi jari di area dahi, pelipis, dan belakang kepala. Durasi setiap pose bisa lebih lama, memberi waktu tubuh dan pikiran untuk “melepas.” Dari luar, TAT tampak lebih sederhana, tapi butuh latihan konsentrasi dan kesabaran untuk benar-benar merasakan efeknya.
Jadi, EFT cenderung aktif dan energik, sedangkan TAT pasif dan reflektif. Keduanya mudah dipelajari, tapi nuansanya berbeda: EFT cocok untuk mereka yang suka tindakan cepat, sementara TAT cocok bagi yang menyukai keheningan.
Efektivitas Trauma: Mana yang Lebih Unggul dalam Menangani Luka Emosional Berat?
Baik TAT maupun EFT sama-sama populer digunakan untuk trauma emosional. Namun, dalam hal bukti klinis, EFT memiliki lebih banyak dukungan ilmiah.
Meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa EFT efektif mengurangi gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dengan ukuran efek yang besar, menjadikannya salah satu terapi berbasis bukti di bidang psikologi energi (Frontiers in Psychology, 2023).
Sementara TAT, meskipun banyak laporan anekdot positif, belum memiliki jumlah penelitian klinis sebanyak EFT. Namun, praktisi melaporkan bahwa TAT sangat bermanfaat untuk trauma yang dalam dan kronis karena sifatnya yang lembut dan meditatif, membuat klien lebih merasa aman untuk menghadapi luka emosional.
Dengan kata lain, EFT unggul dalam dukungan penelitian untuk trauma, tetapi TAT tetap relevan sebagai pendekatan alternatif yang lebih lembut.
Bukan Sekadar Sentuhan: Mengupas Peran Afirmasi dan Bahasa dalam Proses Penyembuhan TAT dan EFT
Selain titik akupresur, unsur bahasa juga memegang peran penting.
- EFT mengandalkan set-up phrase, kalimat afirmasi yang biasanya berbunyi: “Meskipun saya mengalami [masalah], saya tetap menerima diri saya dengan tulus.” Ucapan ini diulang selama tapping untuk membantu otak mengintegrasikan pengalaman emosional.
- TAT, sebaliknya, lebih menekankan pada fokus batin ketimbang verbal. Praktisi TAT mengajak klien menghadirkan pengalaman traumatis di pikiran, lalu memegang pose sambil membiarkan energi penyembuhan bekerja. Kadang disertai kalimat panduan, tetapi lebih singkat dan meditatif.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa EFT aktif “melatih” otak dengan bahasa afirmatif, sementara TAT lebih memilih jalan sunyi: menghadirkan kesadaran, lalu membiarkan tubuh melepaskan energi negatifnya.
Beban Bukti Ilmiah: Mengukur Kredibilitas dan Dukungan Penelitian di Balik TAT dan EFT
Di ranah penelitian, EFT sudah melangkah lebih jauh. Tinjauan sistematis menyatakan bahwa Clinical EFT adalah evidence-based practice untuk kondisi psikologis dan fisiologis seperti kecemasan, depresi, dan PTSD (EFT Tapping Training Research).
Selain itu, meta-analisis juga menegaskan bahwa tapping pada titik akupresur benar-benar merupakan komponen aktif, bukan sekadar efek plasebo (PubMed, 2018).
TAT sendiri diakui sebagai bagian dari psikologi energi, tetapi riset ilmiahnya masih terbatas. Sebagian besar literatur klinis menempatkan TAT sebagai metode komplementer, dan lebih sering dijelaskan dalam konteks panduan praktisi dibandingkan penelitian terkontrol (APA PsycNet: A Practitioner’s Guide to Energy Psychology).
Singkatnya, EFT lebih kuat secara bukti ilmiah, sementara TAT masih lebih banyak bertumpu pada pengalaman praktisi dan laporan kasus.
Bila Satu Teknik Gagal: Kapan Harus Beralih dari EFT ke TAT, atau Sebaliknya?
Tidak ada satu teknik pun yang cocok untuk semua orang. Beberapa orang merespons cepat terhadap EFT, sementara yang lain merasa lebih nyaman dengan keheningan TAT.
- Jika EFT terasa terlalu intens karena tapping berulang memicu kecemasan, TAT bisa jadi alternatif yang lebih lembut.
- Jika TAT terasa terlalu pasif dan tidak menimbulkan perubahan signifikan, EFT bisa dicoba untuk hasil yang lebih cepat dan terukur.
Seorang praktisi biasanya akan menilai kebutuhan klien: apakah membutuhkan pelepasan emosional yang aktif (EFT) atau penyembuhan yang perlahan dan penuh kesadaran (TAT).
Sinergi Maksimal: Peluang Menggabungkan Kekuatan TAT dan EFT dalam Satu Sesi Terapi
Alih-alih memilih salah satu, beberapa praktisi kini mencoba menggabungkan TAT dan EFT. Misalnya, sesi diawali dengan EFT untuk meredakan emosi intens, lalu dilanjutkan dengan TAT untuk menenangkan sistem saraf dan memperdalam integrasi penyembuhan.
Pendekatan ini memberikan keseimbangan antara dinamika pelepasan emosional (EFT) dan ketenangan kontemplatif (TAT). Dalam kerangka psikologi energi, sinergi semacam ini bukan hanya mungkin, tapi justru potensial menjadi masa depan praktik healing holistik.
Baik Tapas Acupressure Technique maupun Emotional Freedom Technique sama-sama membuka jalan menuju penyembuhan emosional yang lebih dalam. EFT hadir dengan dukungan ilmiah yang kuat dan hasil klinis yang terbukti, sementara TAT menawarkan pendekatan yang lebih lembut dan meditatif.
Pada akhirnya, pilihan bukan soal mana yang lebih unggul, melainkan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan diri. Dalam beberapa kasus, menggabungkan keduanya justru bisa menghadirkan penyembuhan yang lebih menyeluruh.
Terus ikuti konten MyndfulAct untuk eksplorasi lebih lanjut tentang terapi energi, mindfulness, dan teknik penyembuhan alternatif. Siapa tahu, salah satu teknik ini bisa menjadi pintu masuk menuju perjalanan hidupmu yang lebih seimbang dan penuh kesadaran.