Doodle Art & Mindfulness: Cara Kreatif Menenangkan Pikiran

31150903_7762424

Doodle Art & Mindfulness: Cara Kreatif Menenangkan Pikiran

Di tengah kesibukan hidup sehari-hari, sering kali pikiran kita terasa penuh, cemas, bahkan sulit berhenti berputar. Banyak orang mencari cara untuk menenangkan diri—ada yang bermeditasi, ada yang menulis jurnal, dan ada pula yang menemukan kedamaian lewat coretan sederhana di atas kertas. Coretan ini dikenal sebagai doodle art. Meski terlihat sepele, doodling bukan hanya aktivitas mengisi waktu, tapi bisa menjadi sarana untuk hadir penuh di momen kini, atau yang kita kenal dengan mindfulness.

Mengenal Lebih Dekat: Apa Itu Doodle Art?

Doodle art adalah coretan spontan yang lahir begitu saja, tanpa perencanaan yang kaku. Bagi sebagian orang, doodling dianggap sekadar kegiatan iseng. Namun penelitian menunjukkan hal berbeda. Jackie Andrade (2009) dalam jurnal Applied Cognitive Psychology menjelaskan bahwa doodling justru membantu menjaga fokus karena hanya membutuhkan sedikit sumber daya kognitif. Sementara Sunni Brown, pakar visual thinking, mendefinisikan doodling sebagai “membuat tanda spontan untuk membantu Anda berpikir” dan menyebutnya sebagai bentuk deep thinking in disguise (Brown dalam Kaimal, Ray, & Muniz, 2016). Jadi, coretan kecil yang tampak sederhana itu sebenarnya adalah cara alami otak kita untuk tetap siaga dan kreatif.

Definisi Inti: Apa yang Dimaksud dengan Mindful Doodling?

Mindful doodling adalah doodling yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Bedanya dengan doodling biasa, di sini kita tidak hanya mencoret untuk mengisi waktu, melainkan benar-benar hadir di setiap tarikan garis. Saat pena bergerak, kita menarik napas, memperhatikan bentuk yang muncul, dan menerima pikiran apa pun yang datang tanpa menghakimi. Dalam momen itu, kertas menjadi ruang aman untuk beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk dunia luar.

Kekuatan Menenangkan: Berbagai Manfaat dari Mindful Doodling

Praktik sederhana ini ternyata punya dampak nyata bagi tubuh dan pikiran:

  • Meningkatkan daya ingat. Andrade (2009) menemukan bahwa orang yang doodling saat mendengarkan pesan membosankan mampu mengingat 29% lebih banyak informasi dibanding mereka yang tidak. Coretan sederhana ternyata bisa menjaga otak tetap fokus.

  • Meredakan stres. Penelitian seni visual oleh Kaimal, Ray, & Muniz (2016) dalam jurnal Art Therapy membuktikan bahwa 75% peserta mengalami penurunan kadar kortisol—hormon stres—setelah membuat karya seni, termasuk doodling. Artinya, doodling memicu respons relaksasi alami tubuh.

  • Membangun rasa percaya diri. Coward (2022) dalam tesisnya menunjukkan bahwa doodling mampu meningkatkan creative self-efficacy (percaya pada kemampuan kreatif diri) sekaligus emotional self-efficacy (percaya pada kemampuan mengelola emosi). Doodling bukan sekadar aktivitas ringan, tapi juga bentuk perawatan diri yang memperkuat keyakinan dalam diri.

Bukan Soal Bakat: Siapa Saja yang Bisa Melakukan Mindful Doodling?

Salah satu keindahan doodling adalah sifatnya yang inklusif. Kamu tidak perlu merasa jago menggambar atau punya bakat seni tertentu. Cukup dengan pena dan kertas, kamu bisa mulai. Bentuk sederhana seperti lingkaran, garis berulang, atau pola abstrak sudah bisa menjadi pintu masuk untuk menemukan ketenangan. Mindful doodling bukan tentang hasil akhir yang indah, melainkan tentang proses menikmati setiap goresan tanpa tekanan.

Memahami Perbedaan: Doodling Biasa vs. Mindful Doodling

Doodling biasa sering kali muncul tanpa sadar—misalnya ketika kamu mencoret-coret kertas saat mendengarkan presentasi panjang. Itu membantu otak tetap terjaga, tapi tidak selalu disertai kesadaran penuh. Mindful doodling berbeda. Di sini, kamu hadir dengan sengaja, memperhatikan pola yang terbentuk, merasakan ritme tangan, bahkan menyadari emosi yang muncul seiring garis yang tercipta. Perbedaan niat inilah yang membuatnya menjadi praktik mindfulness.

Panduan Praktis: Langkah-Langkah Memulai Mindful Doodling

Kalau kamu ingin mencoba, berikut cara sederhana untuk memulai:

  1. Siapkan peralatan sederhana. Hanya butuh pena atau pensil dan selembar kertas kosong.
  2. Ambil napas dalam. Rasakan momen saat ini, lepaskan sejenak pikiran tentang masa lalu atau masa depan.
  3. Mulailah dengan pola dasar. Buat lingkaran, kotak, atau garis berulang tanpa berpikir terlalu keras.
  4. Biarkan tangan bergerak. Ikuti perasaan, jangan khawatir apakah hasilnya bagus atau tidak.
  5. Nikmati proses. Fokuslah pada rasa lega yang hadir, bukan pada gambar yang tercipta.

Dengan langkah sederhana ini, kamu bisa mulai membawa ketenangan ke dalam keseharian, bahkan di sela waktu singkat.

Doodle art yang sederhana ternyata mampu menjadi jendela menuju ketenangan. Dengan mempraktikkan mindful doodling, kita belajar hadir sepenuhnya pada momen kini, meredakan stres, meningkatkan fokus, sekaligus memperkuat rasa percaya diri. Intinya, hidup yang penuh kesadaran (mindful) adalah kunci menuju kebahagiaan yang lebih tulus dan mendalam.

Mari kita terus melatih diri untuk lebih sabar, lebih mendengar, dan lebih memahami, karena setiap langkah kecil menuju mindfulness adalah benih kedamaian yang kita tanam dalam diri.

Untuk kamu yang ingin semakin bertumbuh, jangan lewatkan berbagai konten inspiratif dari Myndfulact dan ikuti berbagai kelasnya. Bersama-sama kita bisa menjalani hidup yang lebih seimbang, sehat, dan bahagia.

Nantikan juga kelas Art Therapy yang akan membantu kamu menemukan cara-cara kreatif lain untuk merawat pikiran dan jiwa.

Tinggalkan pesan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *