Teman MyndfulAct yang berminat mengikuti acara ini, jangan lupa sign-in terlebih dahulu.

Catatan :

• Link ini akan dibuka pada 15 menit sebelum dimulai. Mohon hadir tepat waktu ya teman2

• Jika sudah mendekati waktunya silahkan bisa klik mulai kelas

• Untuk password masuk zoom adalah MYNDFULACT

“The Path of No Return: A Mindful Hero’s Journey”
(Seni Hidup yang Merdeka dari Ekspektasi Orang Lain)

Bersama Hendrik Tanuwidjaja
Mindfulness Practitioner

Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 17:00 WIB

Ada masa ketika hidup terasa seperti serangkaian tuntutan. Kita bergerak dari satu pencapaian ke pencapaian lain, sering kali tanpa jeda untuk bertanya: “menuju ke mana semua ini?” Tanpa sadar, kita terjebak dalam alur yang ditentukan oleh ekspektasi orang lain, menjadi sibuk, tapi tak selalu berarti.

Gagal di pekerjaan. Putus cinta. Konflik keluarga. Rasa kehilangan. Kekecewaan terhadap hidup. Segala problematika duniawi yang kita alami sering kali terasa seperti ujian tanpa makna. Kita terus bergerak, tapi tak selalu tahu untuk apa. Kita lupa bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan atau mencapai, tapi tentang mengingat: siapa diri kita, dari mana kita berasal, dan kemana sebenarnya ingin melangkah.

Di bulan Agustus, saat bangsa ini memperingati kemerdekaannya, MyndfulAct berkolaborasi dengan Hendrick Tanuwidjaja,untuk menghidupkan kembali cahaya kebijaksanaan Nusantara dalam konteks kehidupan modern. Kami percaya, bulan kemerdekaan sejatinya dapat menjadi bukan hanya tentang perayaan kemerdekaan di luar, tapi juga bisa menjadi undangan untuk memerdekakan batin: dari harapan yang menekan, luka lama, hingga kelelahan yang tak pernah sempat diurai.

Melalui warisan seperti Candi Borobudur, kita belajar bahwa kepemimpinan bukan soal gelar atau jabatan. Pemimpin sejati juga adalah mereka yang berani memimpin dirinya, dalam keluarga, komunitas, dan kehidupan sehari-hari. Gagasan ini sejalan dengan pemikiran Robin Sharma dalam bukunya The Leader Who Had No Title dan The Everyday Hero Manifesto, bahwa setiap manusia adalah pemimpin. Bukan karena status, tapi karena pilihan untuk bertindak dengan keberanian, kesadaran, dan integritas.

Konsep Hero’s Journey, yang dirumuskan Joseph Campbell, mengajarkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjalani transformasi. Dari fase keseharian, masuk ke ruang tantangan, lalu kembali membawa pemahaman baru. Kita mengenali pola ini dalam kisah-kisah populer, film Marvel, DC, maupun narasi epik dari berbagai budaya. Tapi sebenarnya, pola yang sama juga hadir dalam hidup sehari-hari, dalam kehilangan, transisi, kegagalan, maupun keberanian untuk memilih ulang arah hidup.

Menariknya, Campbell pernah mengunjungi Borobudur, dan melihat candi ini sebagai representasi konkret dari perjalanan pahlawan. Relief-relief di sana bukan sekadar ornamen, melainkan peta batin: naik dari dunia yang penuh godaan, menuju ruang hening, jernih, dan penuh kasih.

Melalui pendekatan Mindfulness Nusantara, Hendrick mengajak kita membaca ulang peta itu, bukan sebagai sesuatu yang jauh dan kuno, tapi sebagai panduan hidup yang relevan dan membumi. Di tengah hiruk-pikuk zaman, barangkali inilah saatnya berhenti sejenak. Meninjau perjalanan kita. Menerima bab-bab yang tidak mudah. Dan mulai menyusun ulang arah dengan lebih sadar dan utuh.

Karena pada akhirnya, menjadi pemimpin bukan soal posisi, tapi keberanian untuk hadir sebagai diri sendiri. Setiap dari kita adalah pahlawan yang sedang dalam perjalanan pulang. Dan setiap perjalanan pulang, selalu dimulai dari kesadaran: aku sedang dalam perjalanan.