[Interactive Talks] Makan buat hidup, atau hidup buat makan?

Logo-150
Myndful Admin
Pembaharuan Terakhir Januari 9, 2025
42 sudah terdaftar
IMG-20241221-WA0005

Tentang Kelas Ini

Teman MyndfulAct yang berminat mengikuti acara ini, jangan lupa sign-in terlebih dahulu.

Catatan :

  • Link ini akan dibuka pada 15 menit sebelum dimulai. Mohon hadir tepat waktu ya teman2
  • Jika sudah mendekati waktunya silahkan bisa klik mulai kelas
  • Untuk password masuk zoom adalah MYNDFULACT

“Refleksi akhir tahun dengan journaling”

Bersama Ade Putri Pramaditia
Culinary Storyteller

Kamis, 26 Desember 2024, pukul 19.30 WIB

 

Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, kuliner seringkali dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi stres, meningkatkan mood, atau bahkan sebagai bentuk self-reward. Banyak orang yang merasa bahwa makanan dan minuman yang mereka anggap enak bisa memberi kenyamanan emosional, terutama saat merasa cemas, lelah, atau tertekan. Kuliner yang dapat meningkatkan suasana hati, seperti minuman manis atau makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, sering kali menjadi pilihan untuk meredakan perasaan negatif. Selain itu, makanan tertentu juga sering digunakan sebagai bentuk penghargaan diri setelah menyelesaikan tugas atau tantangan, memberikan perasaan menghargai diri atas usaha yang telah dilakukan.

Namun, meskipun makanan dapat memberikan kenyamanan atau meningkatkan mood, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Kebiasaan mengandalkan makanan sebagai pelarian emosional bisa menimbulkan masalah baru, terutama ketika konsumsi makanan berlebih terjadi. Pola makan yang tidak terkendali bisa menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, seperti peningkatan berat badan yang berlebihan, masalah pencernaan, atau perasaan bersalah setelah makan berlebihan. Oleh karena itu, meskipun makanan bisa menjadi alat untuk mengelola stres atau sebagai bentuk self-reward, penting untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh ke dalam kebiasaan makan yang berlebihan.

Seorang Ade Putri tidak hanya dikenal sebagai sosok pencerita kuliner yang gemar mencicipi berbagai jenis hidangan, tetapi juga sebagai individu yang tetap menjaga pola hidup sehat dalam kesehariannya. Meskipun pekerjaannya banyak berhubungan dengan kuliner, ia mampu menyeimbangkan kecintaannya terhadap kuliner tersebut dengan gaya hidup yang mendukung kesehatan tubuh dan mentalnya. Ia menjaga pola makan yang sehat dan teratur, serta memadukannya dengan aktivitas fisik yang cukup melalui gym dan kegemarannya bersepeda. Baginya, makan bukan sekadar untuk kenikmatan semata, tetapi juga sebagai bagian dari memberi energi positif bagi tubuh.

Dalam kaitannya dengan sesi journaling, Ade sering menggunakan media tulisan dan aktivitas bercerita sebagai cara untuk mengajak orang agar lebih mengenali dan menghargai hubungan mereka dengan makanan. Latihan mindfulness melalui journaling kali ini adalah praktik menulis yang bertujuan untuk menggali perasaan dan kesadaran diri, serta mencatat pikiran dan pengalaman dengan penuh perhatian. Melalui journaling, seseorang bisa lebih memahami kebiasaan makan mereka, mengeksplorasi perasaan yang muncul dari setiap pengalaman makan, serta mengenali dampaknya terhadap kondisi fisik dan mental mereka.

Melalui acara ini, peserta akan belajar bagaimana menjadikan journaling sebagai salah satu metode yang dapat mengintegrasikan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mencurahkan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan, kita dapat memperkuat koneksi dengan diri sendiri, memahami emosi yang muncul, serta meresapi setiap pengalaman lebih mendalam.

Kurikulum

Makan buat hidup, atau hidup buat makan?

Makan buat hidup, atau hidup buat makan?

Praktisi Anda

Myndful Admin

Praktisi

5.0/5
6 Kelas
4 Ulasan
264 Siswa
See more

Want to receive push notifications for all major on-site activities?