Beginner’s Mind Membentuk Respon Yang Bijak

's Mind Membentuk Respon Yang Bijak

Beginner’s Mind Membentuk Respon Yang Bijak

Dalam hidup, kita sebagai manusia seringkali menaruh judgment atau penilaian tentang satu situasi atau satu orang karena merasa sudah pernah mengalami hal tersebut atau bertemu orang yang serupa. Misalnya ketika kamu bertemu dengan teman baru yang berzodiak Aries, kamu langsung menjaga jarak karena sebelum-sebelumnya tidak pernah cocok dengan orang berzodiak Aries. Padahal kamu tidak benar-benar mengenal dia. Sadar tidak, kalau terus-terusan bertindak seperti itu kamu bisa saja jadi orang yang judgmental dan bahkan reaktif. Nah, mungkin ini saatnya untuk mengubah respon dengan lebih bijak dengan Beginner’s Mind.

 

Yang akan kamu baca dari artikel ini:

  • Beginner’s mind adalah pola pikir pemula yang mengajarkan kita untuk tidak cepat menilai sesuatu sesuai persepsi yang terbentuk akibat otomatisasi.
  • Melatih pikiran pemula dapat membantu kita melatih kesadaran sehingga dapat menilai sesuatu lebih bijak tanpa harus reaktif

 

Daftar isi:

  • Memahami beginner’s mind untuk merespon kejadian sehari-hari
  • Beginner’s Mind dan mindfulness 
  • Bagaimana melatih pikiran pemula?

 

Memahami beginner’s mind untuk merespon kejadian sehari-hari

Pengetahuan kita terhadap suatu hal bisa menjadi salah satu faktor yang membuat kita takut untuk melakukan suatu hal yang baru. Hal itu karena di dalam pikiran kita sudah terbentuk sebuah penilaian dari pengalaman-pengalaman yang pernah kita temukan mengenai hal tersebut. Kita memerlukan konsep Beginner’s Mind supaya tidak terjebak dalam perilaku otomatis yang membuat kita jadi seseorang yang judgmental

 

Secara sederhana, Beginner’s Mind atau pikiran pemula adalah konsep berpikir yang dapat membantu kita melihat sebuah informasi selayaknya pertama kali tahu. Kalau dianalogikan dengan sebuah gelas kosong, setiap kali kita sedang menerima informasi baru kita akan mengosongkan gelas lalu mengisinya pelan-pelan dengan air. Kalau ada informasi baru, kosongkan kembali gelasnya lalu diisi kembali. Begitu seterusnya.

Contohnya seperti bertemu si Aries tadi. Dengan menerapkan pola pikir Beginner’s Mind, kamu tidak memberikan penilaian apapun dan memperlakukannya seperti seseorang dengan sikap yang belum pernah ditemui sebelumnya. Dengan begitu, kamu bisa menemukan bahwa walaupun ada sikap atau sifat yang mirip, mereka adalah orang yang berbeda. Jadi, kamu tidak terjebak dengan penilaian sendiri karena pengalaman di masa lalu.

Beginner’s Mind dan mindfulness 

Jika kita mau hidup lebih mindful atau hidup berkesadaran, beginner’s mind bisa jadi salah satu latihannya. Beginner’s Mind atau pikiran pemula dapat membantu kita untuk lebih terbuka dalam menghadapi hal-hal yang akan kita temukan sehari-hari, membantu kita mengelola emosi dan respon sehingga tidak lebih reaktif, dan tentunya membuat kita jadi pribadi yang lebih bijak. 

Pada dasarnya, konsep ini dapat  membebaskan pikiran kita dari segala ketakutan dan kecemasan terhadap masa depan. Dengan begitu, kita bisa lebih bebas mencoba hal baru dan menghalau ketakutan yang sebenarnya berasal dari persepsi yang terbentuk atas pengetahuan kita. Dengan menerapkan beginner’s mind kita bahkan bisa terbuka pada berbagai kemungkinan yang ada sehingga dapat memiliki peluang yang yang lebih besar dalam mewujudkan resolusi hidup. Selain membantu untuk mencapai resolusi, pikiran pemula juga mengajak kita untuk tekun pada setiap proses yang kita lakukan tanpa berfokus pada obsesi dan hasil yang akan kita dapatkan sehingga dapat mengubah hidup kita pada kejernihan pikiran hingga akhirnya bisa hidup berkesadaran dalam kedamaian. Pada akhirnya, dengan melatih pikiran pemula kita bisa sadar bahwa tidak semua hal yang sudah kita tahu itu bersifat mutlak sehingga bisa lebih bijak dalam menilai sesuatu.

Bagaimana melatih pikiran pemula?

Salah satu cara paling mudah dan murah adalah dengan #StopAnd… jeda sejenak dan menyadari apa yang sebenarnya terjadi di sini, di saat ini. Dengan begini, kita sebenarnya sedang memberikan jarak antara pikiran, perasaan dan tubuh fisik. Ini berguna banget untuk kita-kita yang suka berpikir berlebihan alias overthinking

 

Misalnya setiap kali berhadapan dengan si Aries. Sebelum buru-buru menghindari dia, coba ambil jeda 3-10 detik, biarkan pikiran dan tubuh menyadari apa yang baru saja kita pikirkan, dan apa yang akan kita pikirkan selanjutnya. Di kondisi ini, biasanya kita akan menemukan hal-hal baru. Biasanya hal-hal kecil yang sering tidak kita perhatikan yang sebenarnya penuh makna. Perhatikan dan sadari saja, tanpa perlu menganalisa berlebihan. Inilah yang disebut micro stop. Kemampuan yang bisa dilatih, untuk jeda sejenak dalam setiap aktivitas sederhana di keseharian kita. Kalau sudah membiasakan diri melakukan itu, lama-kelamaan otot mental kita terlatih untuk berhenti sejenak dan menyadari seapa-adanya saat kita dihadapkan pada masalah, sehingga tidak reaktif dan menyesal kemudian.

Tinggalkan pesan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *