Bangun Relasi (Lebih Mindful) Dengan Orang Tua

Bangun Relasi (Lebih) Mindful Dengan Orang Tua

Bangun Relasi (Lebih Mindful) Dengan Orang Tua

Orang tua adalah guru pertama kita lahir di dunia. Mereka adalah orang-orang yang membentuk kepribadian kita saat ini. Tapi, sebagai orang-orang yang mungkin seharusnya paling kenal kita, kadang sulit membangun relasi yang mindful dengan mereka. Padahal, membangun relasi dengan mereka jadi salah satu hal penting dalam hidup. Lalu, gimana caranya supaya kita bisa membangun relasi yang lebih mindful dengan mereka?

 

Yang akan kamu baca dari artikel ini:

  • Berhenti menyalahkan orang tua dapat jadi cara pertama untuk mulai belajar membangun relasi dengan mereka.
  • Melatih kesadaran dengan praktik mindfulness untuk membangun relasi lebih mindful dengan orang tua

 

Daftar Isi:

  • Berhenti menyalahkan orang tua
  • #StopAndBreathe sebelum berinteraksi dengan orang tua
  • Menghadapi konflik dengan orang tua
  • Bangun relasi lebih mindful

 

STOP menyalahkan orang tua atas apa yang terjadi pada diri

Cara pertama dan utama untuk membangun relasi yang lebih mindful dengan orang tua adalah dengan berhenti menyalahkan mereka atas apa yang terjadi pada diri kita di kala dewasa. Berdasarkan salah satu artikel dari Psychology Today ternyata alasan kita menyalahkan orang tua adalah karena adanya trauma masa kecil yang bisa berasal dari perceraian orang tua, orang tua yang suka kritik, atau pernah melakukan kekerasan fisik atau verbal dan sebagainya. Enggak heran banyak dari kita yang kesulitan membangun hubungan dengan mereka di kala dewasa. Padahal membangun hubungan yang baik dengan orang tua bisa menuntun kita pada hidup yang lebih harmonis, lho. 

 

Selain itu, kita juga harus berhenti menyalahkan orang tua agar tidak terjebak dalam masa lalu yang membuat kita sulit hidup di masa kini. Kenyataannya, orang tua bukanlah manusia sempurna. Orang tua hanyalah manusia biasa seperti kita dan tidaklah mudah menjadi orang tua. Lagi pula, orang tua bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi kehidupan kita. Kalau sesuatu yang buruk terjadi di masa kita dewasa, faktor lingkungan dan diri sendiri bisa jadi penyebabnya.

 

Ketika ada konflik dengan orang tua #StopAndBreathe

Kamu maunya A, orang tuamu maunya B. Lalu, siapa yang harus mengalah? Kamu atau mereka? Di beberapa keadaan, kita emang perlu mengalah. Seperti dalam keadaan-keadaan darurat yang urgensinya lebih besar ke salah satu pihak. Enggak ada salahnya untuk mengalah selagi kamu gak menerima kerugian atas apa yang kamu lakukan. Pahami bahwa mengalah adalah salah satu cara buat bikin relasi kamu dengan orang tuamu semakin saling melengkapi.

 

Mengalah adalah salah satu bentuk penerimaan. Jadi, kalau kamu merasa kecewa karena sudah mengalah, cobalah untuk #StopAndEvaluate keputusan mengalahmu. Bisa jadi sebenarnya yang kamu lakukan hanyalah bentuk keterpaksaan. Pahami bahwa mengerti orang lain termasuk orang tua memang hal yang mulia, tapi bukan berarti kamu lupa bahwa diri kamu juga punya batas untuk bisa menerima. Kamu juga bisa menyampaikan kepada orang tuamu bahwa saat ini dirimu belum siap mengalah atas peristiwa yang sedang terjadi.

 

Buatlah batasan-batasan yang bisa menjadi acuanmu ketika bimbang apakah harus mengalah atau tidak. Hal ini penting agar yang kamu lakukan tidak hanya sebagai lilin yang dapat menerangi seseorang tapi menghabiskan dirimu sendiri.

 

Nah sebelum memberikan respon, biasakan untuk memberi jeda pada diri agar kamu bisa merespon keadaan dengan lebih konstruktif, tidak reaktif. Biarkan diri dalam jeda dan perenungan supaya emosi-emosi yang berasal dari masa lalu enggak menenggelamkan kita. Kemudian, belajar sampaikan apa yang kamu inginkan atau butuhkan dari orang tuamu dengan komunikasi yang baik dengan pakai kata “saya/aku” untuk mengawali kalimat: “Aku pengen papa/mama untuk… karena….”

 

Kamu juga bisa menggunakan kalimat seperti ini: “Kalau papa/mama bisa melakukan …., ini bakal berarti banget buat aku” atau “Kalau mama/papa ….aku merasa ….boleh enggak kalau mama/papa …..?”

 

Bangun relasi lebih mindful

Komunikasi adalah yang utama ketika kita ingin membangun relasi lebih mindful dengan siapapun, termasuk orang tua. Kamu bisa meningkatkan kualitas hubungan dengan mencari topik yang jadi minat kalian bersama. Fokus pada hal-hal yang sama-sama jadi minat kalian dan menghindari topik-topik yang mungkin hanya akan membuat kontroversi. Ingatlah masa-masa orang tua memberikan kasih sayangnya padamu saat berinteraksi dengan mereka. Mereka mungkin punya banyak kekurangan dan pernah buat kesalahan padamu, tapi mereka juga manusia yang punya kasih sayang. Sama seperti kamu. Berinteraksi dengan orang tuamu dengan kasih sayang bisa memudahkanmu untuk membangun kasih sayang untuk dirimu sendiri, loh. Nah, kamu juga bisa mencari waktu yang nyaman untuk hal-hal menyenangkan bersama.

 

https://www.instagram.com/p/Cl53yDGyuWz/ 

Kamu juga bisa mulai bangun relasi dengan curhat, loh. Gimana caranya biar enggak canggung curhat ke orang tua?

 

  1. Tanamkan keyakinan bahwa orang tua adalah sosok yang dapat dipercaya.
  2. Stop overthinking terhadap reaksi orang tuamu. Ketakutan-ketakutan terhadap reaksi orang tua bisa bikin kamu enggak enjoy saat mengutarakan permasalahanmu. Sebelum cerita, kamu bisa kasih jeda buat diri sendiri dan atur napas. Tumbuhkan kesadaran dalam diri bahwa belum tentu ketakutanmu itu terjadi. 
  3. Tentukan gol curhatmu. Pahami kebutuhanmu dari aktivitas curhatmu, apakah kamu curhat untuk meminta pendapat atau hanya untuk didengarkan. Agar gol-mu tercapai, kamu bisa kasih tahu ke orang tua sebelumnya supaya mereka dapat melakukan hal sesuai harapanmu.
  4. Perhatikan waktu dan tempat saat ingin curhat ke orang tua. Waktu lagi mendengarkan cerita bukan hanya telinga yang bekerja, tapi juga emosi dan pikiran. Kalau kamu lihat mereka lagi kusut, mungkin tunda dulu curhatnya sampai situasi lebih nyaman untuk kamu dan orang tua kamu. 

 

Tingkatkan kesadaran untuk bangun relasi lebih mindful

Untuk meningkatkan kesadaran dalam membangun relasi yang lebih mindful dengan orang tua, kamu bisa mulai mindful journaling. Catat hal-hal dari perilaku ortu yang membuat nggak nyaman. Lalu, sadari bahwa enggak ada satu orang pun yang bisa ubah masa lalu. Tapi kamu bisa memperbaiki yang ada sekarang. 

 

Selain itu, kamu juga bisa latihan meditasi compassion yang terinspirasi dari Putra Wiramuda yaitu:

 

  1. Tutup mata dan sadari nafas.
  2. Dengan lembut katalan dalam hati:

“Semoga orang tuaku diberikan kebijaksanaan dan pengertian yang baik.”

“Semoga orang tua sehat dan sejahtera”

“Semoga orang tua beroleh ketenangan dan kedamaian.”

“Semoga orang tua berbahagia.”

Comments (2)

  1. Anny

    Bisa minta info utk bangun relasi dgn ortu. Tks

    1. Logo-150

      Hai Kak, terima kasih responnya. Bisa dicoba dulu seperti yang tertulis di artikel ya. Nanti share ke kita bagaimana perkembangannya. Kita juga sedang menyiapkan kelasnya. Ditunggu ya.

Tinggalkan pesan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *