Bagaimana Cara Agar Bisa Terus Bertumbuh?

cover artikel M Tamal Sembiring

Bagaimana Cara Agar Bisa Terus Bertumbuh?

Oleh: Muhammad Tamal Sembiring

Bertumbuh ialah suatu proses pembelajaran seumur hidup. Proses yang mengajarkan pada kita makna menang dan kalah, sedih dan gembira, senang dan susah payah. Namun, dalam prosesnya, kita pasti dipertemukan dengan berbagai hambatan dan rintangan yang tidak menyenangkan. Sebab, mau tidak mau kita dipaksa untuk bertransformasi dari “kondisi awal” ke “kondisi baru yang diinginkan”. Tetapi, di situlah letak tekad dan komitmen kita diuji untuk bisa bangkit dan berproses lagi, lagi, dan lagi.

Jika diibaratkan sebuah pohon, untuk bisa tinggi dan tak gampang tumbang diperlukan akar-akar yang menancap jauh menjulang ke dalam tanah. Akar-akar yang memberikan kekuatan untuk tetap kokoh, meski cuaca yg tak menentu. Akar tersebut tentu tak tampak dipermukaan. Namun itulah alasan utama mengapa Pohon tersebut dapat besar dan berdiri gagah.

Namun, perlu diingat bahwa perjalanan bertumbuh bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Itulah sebabnya tidak ada garis finish yang sama di antara kita. Sebab, proses bertumbuh adalah perjalanan individu bagi seseorang untuk dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.  Dan berikut adalah beberapa hal yang bisa kita perhatikan selama proses bertumbuh:

  1. Mengenal Diri Sendiri

Bertumbuh ialah proses belajar seumur hidup untuk memahami berbagai persoalan, terutama mendalami diri sendiri. Karena sejatinya perjalanan terjauh kita ialah melihat, mendengarkan dan merasakan suara diri kita sendiri.

Saat seseorang sudah mengenal dirinya sendiri, di saat itulah ia memahami kelebihan, kekurangannya, passion yang membuatnya bergairah menjalani hidup, beserta alasan mengapa ia mau untuk bertumbuh.

  1. Memperluas Zona Nyaman

Tentu saja untuk dapat dikatakan “bertumbuh”, diperlukan upaya untuk mendorong diri agar tidak selalu terjebak di masa-masa yang membuatnya terlena. Ibarat pepatah: “Pelaut Yang Tangguh Tidak Terbentuk Dari Ombak Laut Yang Tenang”, mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tidak berani kita lakukan barangkali bisa membantu diri kita untuk memperluas zona nyaman dan membuat diri semakin bertumbuh.

  1. Menemukan Lingkungan yang Tepat

Tidak dapat dipungkiri, bahwa lingkungan dapat membentuk kebiasaan bahkan karakter dan mental seseorang. Oleh karenanya diperlukan upaya yang cermat untuk menentukan lingkungan seperti apa yang kita inginkan kita berada didalamnya.

lingkungan pertemanan, komunitas, organisasi, perusahaan, kompleks perumahaan dan menemukan guru atau mentor dalam hidup ini menjadi hal-hal penting yang akan menentukan pribadi kita dapat tumbuh atau tidaknya.

  1. Menjadi teman bertumbuh

Yup, bukan hanya memiliki support system saja yang bisa membuat kita menjadi lebih mudah untuk bertumbuh. Tetapi, dengan menjadi sosok ‘Teman Bertumbuh” untuk orang-orang di sekeliling kita nyatanya juga bisa membuat kita bertumbuh ke arah yang lebih baik. Kenapa? Karena setiap energi baik yang kita miliki dan kita beri akan memantulkan kebaikan kepada diri kita kembali.

“Jadilah Kuat untuk dibenamkan dan tumbuh berkali-kali, dimana-mana. Terus Bertumbuh, Terus Bermanfaat.”

Penulis: Muhammad Tamal Sembiring, pembelajar yg senang membaca, berkenalan dan mencoba berbagai petualangan baru dalam hidupnya.

Kalau kamu sedang mencari ruang aman untuk memahami diri dan mengelola emosi dengan lebih bijak, MyndfulAct bisa menjadi teman perjalananmu. Di platform ini, kamu diajak untuk memeriksa kembali hidup yang sedang kamu jalani, mengenali potensi yang mungkin selama ini terpendam, serta mentransformasikan setiap keterbatasan menjadi kekuatan untuk terus bertumbuh. Salah satu kelas yang bisa kamu ikuti adalah Transformasi Emosi untuk Sembuh dan Tumbuh dari sudut pandang Metafisika Tiongkok bersama Hendrick Tanuwidjaja kelas ini membantumu melihat emosi bukan sebagai musuh, tapi sebagai sinyal yang perlu diakui, diseimbangkan, dan dilepaskan dengan sadar.

Menurut Metafisika Tiongkok, emosi yang berlebihan baik amarah, kesedihan, maupun kegembiraan dapat menciptakan ketidakharmonisan dalam tubuh dan jiwa. Padahal, secara ilmiah, umur emosi hanya 90 detik. Jadi kalau emosimu bertahan lebih lama, bisa jadi ada sesuatu yang tersumbat dalam dirimu. Di kelas ini, kamu akan belajar bagaimana mengalirkan emosi dengan utuh agar tidak lagi terjebak dalam pola yang merugikan. Inilah saatnya kamu membuka lembaran baru: tidak sekadar bertahan hidup, tapi sungguh-sungguh hidup dan bertumbuh dari dalam.

 

Tinggalkan pesan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *